Senin, 06 Agustus 2012

In The Sea Of Lonely



Terbangun, setelah berhasil melalui badai besar dilaut serta amukan alam yang tak kunjung henti tadi malam, kapalku karam, dan kududuk terdiam terpaku disuatu tempat dimana aku tak tahu sama sekali pastinya dimana aku berada sekarang. Sambil penahan perihnya rasa sakit akibat terkena patahan kayu mengakibatkan darah bercucuran dari lengan kananku. Tanpa kusadari aku sekarang menghadapi ini semua sendiri, temanku tidak seberuntung diriku sekarang. Jasad mereka terapung diatas permukaan laut serta terbawa ombak dan entah akan berlabuh kemana. Susah rasanya tuk menyadari bahwa perjalanan liburan kami berakhir tragis seperti ini. Tetapi ku tak menemui sama sekali pertanda sebagai isyarat bahwa rencana menyenangkan kami kan berubah menjadi bencana serta menelan korban jiwa. Aku berjalan menyusuri pesisir pantai pada pulau kecil tak berpenghuni ini dengan berharap kan menemukan sesuatu tuk dimakan, aku berlari dan berusaha tuk mengejar bayangan putih dimana kumerasa  bayangan tersebut selalu memperhatikan dan mengikuti kemanapun aku melangkah. Kuberlari dengan menahan rasa sakit, hanya bermodalkan semangat serta rasa ingin tahu yang besar apakah sesosok mahluk itu sebenarnya. Sama seperti halnya kesunyian serta kesendirian yang menjadi hidupku pada hari itu.

Disaat kuberhasil menghampirinya, bayangan tersebut langsung merubah wujudnya menjadi seseorang yang kukenal sebelumnya. Ini mungkin hanya imajinasiku saja atau memang benar nyata terjadi, aku tak ambil pusing memikirkan hal itu. Sudah tidak asing kumelihat raut wajahnya, senyumannya, serta cara berbicaranya. Dia adalah seorang wanita dimana selalu kupikrikan sejak aku bangun tidur dan sampai aku menutup mata dimalam hari, dia sungguh spesial bagiku, dan mungkin imajinasiku tentang dirinya terlalu berlebihan, kusampai tak sadar bahwa sekarang aku berada dalam keadaan susah tuk bertahan hidup.Disaat kumenghampirinya dia semakin menjauh dan menjauh. Kemungkinan karena aku terlalu mengharapkan tuk menjadi bagian hidupnya, dengan menghabiskan waktu tanpa kusadari serta mensia-siakan orang lain yang memang lebih pantas dan jauh lebih baik dari dia. Aku merasa, dia telah mati dalam jalan pikiranku saat itu, bahkan mungkin sekarang juga.

Setelah kejadian serta tragedi yang menimpaku saat ini, ditambah lagi sepenggal cerita aneh munculnya bayangan dan sesosok dirinya dari semerbak rumput hijau serta rindangnya pohon. Aku berjalan sambil memikirkan secara sehat apa saja yang baru menimpaku saat ini, Sembari berteduh dibawah pohon kelapa, aku melihat kesepanjang pesisir pantai, akankah bala bantuan datang tuk membantuku. Aku semakin bersedih dikala kutak lagi memiliki rasa percaya diri dans semangat untuk keluar dari semua kendala serta musibah ini.Akankah ku berhasil? Atau namaku kan menjadi kenangan dibenak orang yang menyayangiku? 
Bersambung….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Translate