Susah
rasanya tuk dimengerti dan dipercaya, dikala masalah yang terjadi karena
kesalahan sendiri kembali dituliskan dalam tiap lembaran hidupku saat ini. Aku
tidak bisa duduk dan berfikir lagi akan seperti apakah ini selanjutnya. Tetap
saja aku menjalani kehidupan ini seperti sediakala tuk menyelesaikan masalah
yang kuperbuat. Sungguh sangat disayangkan apabila pada akhirnya aku tak bisa
menemukan kebahagiaan pada kehidupan didunia ini. Hanya saja belakangan ini
sepertinya semua kebahagiaan yang kuharapkan berakhir pada kehancuran dan
kesedihan. Aku sangat lelah dan letih tuk menjalani kehidupan dikala seperti
panggung sandiwara tanpa alur cerita dan selalu penuh misteri. Tak sanggup
rasanya aku tuk melihat kedepan dan merasakan betapa menyakitkannya menjalani
tiap bagian dalam sebuah cerita hidupku ini. Aku tak pernah merasakan bahwa aku
telah menemui arti kehidupan sejauh ini. Rasanya saat ini aku sedang terjebak
pada gurun pasir yang sangat gersang serta panasnya matahari tepat menyinari
kepalaku saat ini. Tanpa persediaan perbekalan sama sekali, aku tetap berjalan
dan bertahan, serta aku memulai tuk berharap pada suatu hal yang tidak pasti
akan kepastiannya. Harapan pada sesuatu yang kutunggu kedatangannya takkan pernah
bisa kurasakan. Semakin pasrah terhadap keadaan dimana aku tidak bisa optimis
lagi dan seperti dipaksa tuk menjadi seorang yang pesimis.
Aku rasanya
sudah tidak sanggup menghadapi semua ini. Terasa seperti menyayatkan silet
dibadanku dan aku merasakan dera rasa sakit diseluruh bagian tubuhku tanpa bisa
melakukan apa-apa. Setelah berusaha tuk bertahan, akhirnya aku terbaring lemah
dan sekarat. Terlintas kembali memori otakku tentang sesuatu yang membahagiakan
dimasa lalu yang pernah kurasakan. Walau akhirnya semua itu menjatuhkanku pada
suatu tempat dimana aku harus bangkit dan merangkak dari semua kekalahanku. Aku
merasakan betapa indahnya saat yang telah aku lalui, dikala aku masih belum
mempunyai pemikiran dan perencanaan matang terhadap langkahku selanjutnya.
Kecerobohanku selalu menyertai setiap keputusan yang akan kuambil tanpa
sedikitpun memikirkan resikonya terlebih dahulu. Rasanya seperti aku tidak akan
pernah merasakan kembali sejuknya udara dipagi esok, dan menatap indahnya sinar
rembulan dimalam hari. Tetap saja aku masih tersenyum menikmati desahan nafasku
yang tersisa dalam tubuh yang remuk ini. Menatap cerahnya langit disiang ini
menjadi momen terakhir yang masih bisa kunikmati sebelum ajal menemuiku.
Seperti bermimpi sejenak, aku merasakan sedang berjalan diantara hijaunya padang
rumput dengan seorang wanita. Kita saling bercanda tawa dan terlihat saling
mencintai satu sama lain. Dinaungi cerahnya langit senja dan kicauan burung
menemani momen terindah kita saat ini.
Rasanya aku
takkan pernah mau tuk menemui hari esok dikala aku sedang merasakan indahnya
menjalani kehidupan bersamamu. Menjalin tali kasih serta memadu cinta bersamamu
adalah hal yang paling membahagiakan yang pernah kurasakan mungkin suatu hari
nanti, Pada lembaran kisah berbeda masih dalam buku yang sama tentang
kehidupanku dari dilahirkan sampai terkubur dibawah batu nisan nanti. Waktu
terus berlalu dan tak ada waktu tuk menyesali semua yang telah terjadi padaku.
Hanya saja aku berusaha tuk memahami setiap kesalahan yang telah kuperbuat
dimasalalu dan menjadikannya sebagai pengalaman berarti yang pernah kulewati.
Setidaknya, saat ini kumasih percaya bahwa kusanggup bertahan tuk melewati
semua misteri kehidupan ini selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar